Gambar Sampul Seni Budaya · BAB 13 PENERAPAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI
Seni Budaya · BAB 13 PENERAPAN POLA LANTAI PADA GERAK TARI
Eko P, dkk

24/08/2021 13:53:47

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Seni Budaya

175

1.

Menjelaska

n keunikan peragaan ragam gerak dasar tari tradisional.

2.

Menjelaska

n unsur pola lantai dan properti dalam meragakan gerak tari

tradisional dengan hitungan.

3.

Menjelaska

n unsur pola lantai dan properti dalam meragakan gerak tari

tradisional sesuai iringan.

4.

Menunjukkan sikap kerjas

ama dalam pembelajaran meragakan gerak tari

tradisional dalam bentuk kelompok.

5.

Menunjukkan sikap tolera

nsi dengan sesama teman.

6.

Menunjukkan sikap saling

menghargai dengan sesama teman.

7.

Mempraktik

kan gerak tari sesuai dengan iringan dan unsur pendukung.

Setelah mempelajari

Bab 13

, siswa diharapkan mampu:

Pola Lantai

Tari Tradisional

Penerapan Pola Lantai

pada Gerak Tari

Iringan Tari Tradisional

Unsur Pendukung

Tari Tradisional

Tata Rias dan

Tari Tradisional

Properti

Tari Tradisional

Penerapan Pola Lantai

pada Gerak Tari

Bab

13

Peta Kompetensi Pembelajaran

Pola Lantai

Tari Tradisional

Seni Budaya

177

Aspek apa saja yang kamu lihat ketika kamu menyaksikan sebuah pertunjukan tari?

Coba kamu amati gambar di bawah ini untuk mengidentifikasi aspek-aspek dalam

karya tari!

Tari tradisional sudah ada seiring dengan sejarah perkembangan tari itu sendiri. Kita

dapat belajar dan mengama

t

i dari sejarah perkembangan tari di Indonesia yang telah

diwaris

k

an para seniman tari sebagai hasil karya daya cipta yaitu tari tradisional.

Tari tradisional tidak bisa terlepas dari pola kehidupan sosial budaya masyarakat

daerah setempat. Oleh karena itu, dalam setiap daerah mempunyai tari tradisional

yang berbeda-beda. Keberagaman tari tradisional tersebut mempunyai keunikan

sendiri. Oleh karena itu, bentuk-bentuk tari di setiap daerah harus terus menerus

dipelihara, dilestarikan atau ditradisikan sebagai suatu warisan budaya.

1)

Gambar manakah yang me

nunjuk

kan tari tradisi

o

nal di daerah

mu?

2)

Dapatkah kamu menirukan gerakan tari tradisi

o

nal di daerahmu?

3

)

Apakah perbedaan yang menonjol dari berbagai tari tradisional tersebut?

4

)

Adakah persamaan dalam setiap gerak

tari tradisional tersebut?

5)

Bagaimanakah tata rias dan busana pada tarian tersebut?

6)

Bagaimanakah pola lantai dari setiap gerak tari tradisional tersebut?

7)

Dapatkah kamu mengidentifikasi properti apa saja yang di

gunakan?

Sumber: Dok. Kemdikbud

SMP/MTs Kelas VIII

178

No. Gambar

Asal Daerah

Nama Tarian

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Berdasarkan pengamatan kamu, sekarang kelompok

kan dan isilah tabel di

bawah ini sesuai dengan asal tarian.

Setelah kamu mengisi kolom tentang daerah asal tari tradisional di atas,

kemudian diskusikanlah dengan teman-teman dan isilah kolom di bawah ini!

Format Diskusi Hasil Pengamatan

Nama Siswa

: ...............................................................................

NIS

: ...............................................................................

Hari/Tanggal Pengamatan

: ...............................................................................

No.

Aspek yang Diamati

Uraian Hasil Pengamatan

1

Ragam gerak

2

Keunikan gerak

3

Properti tari

4

Tata rias dan busana

5

Tata iringan

Agar kamu lebih mudah memahami, bacalah konsep-konsep tentang tari tradisional

beserta unsur pendukung tari berikut ini. Selanjutnya, kamu bisa mengamati lebih

lanjut dengan melihat pertunjukan langsung ataupun melihat gambar, tayangan dari

video serta membaca referensi dari berbagi sumber belajar yang lain.

Seni Budaya

179

A. Unsur Pendukung Tari Tradisional

Setelah kamu belajar tentang pola

lantai

tari tradisional, jawablah beberapa

pertanyaan di bawah ini!

1.

Ada berapa jenis pola lantai?

2.

Jelaskan tiga fungsi pola lantai

pada tari tradisional!

Sumber gambar: Kemdikbud, 2014

Gambar 5.6

Tari Saman dengan mengguna

kan

pola lantai garis lurus.

Sumber gambar:

Kemdikbud, 2014

Gambar 5.7

Tari Kecak

dengan pola lantai

garis lengkung dan membentuk lingkaran.

1. Pola Lantai Tari Tradisional

Pola lantai pada tari tradisional

Indonesia pada prinsip

n

ya hampir

sama yaitu garis lurus dan garis

lengkung. Garis lengkung ter

-

m

a

s

uk pola lingkaran dan garis

lurus bias membuat segi empat,

segitiga, atau ber

j

ajar. Pola lantai

dapat juga di

l

aku

k

an dengan cara

kombi

n

a

s

i antara garis lurus dan

garis lengkung. Kom

b

i

n

a

s

i ini

dilakukan agar gerak tampak lebih

dinamis.

Pola lantai tari Saman dari

Aceh meng

g

unakan garis lurus.

Para penari duduk lurus di lantai

selama me

na

ri.

Pola lantai tari Saman me

-

r

upakan salah satu ciri yang tidak

dimiliki oleh da

e

rah lain. Pola

lantai tari Bedaya baik di

K

eraton

Sura

k

ar

t

a

maupun

Yogyakar

t

a

b a

n

y a k m e n g

g

u n a

k

a n p o l a - p o l a

garis lurus. Garis lurus pada ta

r

ian

Saman atau Bedaya me

r

u

pa

k

an

s i m

b

o

l

i

s

a

s

i p a d a h u b u n g

a

n v e r

t

i

-

k

al dengan Tuhan dan horisontal

dengan lingku

n

gan sekitar.

Tari Kecak selain unik dari segi

gerak juga unik dari segi pola lantai.

Kecak lebih banyak menggunakan

pola lantai melingkar atau lengkung

dan tidak meng

g

unakan pola lantai

garis lurus. Hal ini me

m

iliki ke

-

s

ama

a

n dengan pola lantai tari

Randai dari Suma

t

ra Barat.

SMP/MTs Kelas VIII

180

(Sumber gambar: Kemdikbud.2013)

Gambar 5.8

Tata rias dan busana tokoh

Pregiwati pada epos Ramayana.

(sumber gambar: Kemdikbud, 2014)

Gambar 5.9

Tata rias dan busana karakter

burung Merak.

2. Tata Rias dan Busana Tari Tradisional

Tata rias dan tata busana pada tari tradisional

memiliki fungsi penting. Ada dua fungsi tata rias

dan tata busana pada tari tradisio

nal yaitu; 1) sebagai

p

embentuk karakter atau watak; dan 2) sebagai pembentuk

tokoh. Pembentukan karakter atau watak dan tokoh

dapat dilihat pada tata rias wajah yang digunakan dan

juga busana yang dipakai.

Karakter pemarah, jahat, dan sejenisnya biasanya

menggunakan tata rias warna merah yang dominan.

Demikian juga pada busana. Busana warna dominan

yang digunakan secara visual menunjukkan bahwa

penari memerankan tokoh jahat. Tokoh raksasa pada

epos Ramayana misalnya, digambarkan dengan riasan

wajah yang merah menyala dengan bagian mulut

penuh taring. Tata busana yang digunakan

dengan menggunakan rambut gimbal panjang dan

menyeramkan.

Karakter tokoh baik pada epos Ramayana

biasanya menggunakan riasan cantik se

perti riasan

pada

Pregiwa sebagai istri Gatot Kaca. Tata rias dan

tata busana tampak cantik dan bersahaja. Tata rias

dan busana juga dapat menun

juk

kan tokoh lucu. Epos

Ramaya

na ditunjuk

kan pada tata rias dan busana

Punakawan yaitu Semar

, Petruk, Bagong, dan Gareng.

Tata rias dan busana pada tari tradisional tidak

hanya bersumber pada epos Ramayana tetapi juga

tarian lepas yaitu tarian yang tidak berhubungan

dengan cerita Ramayana. Tokoh dan karakter dapat

dijumpai juga pada tari tentang fauna seperti Tari

Merak. Tata rias pada tari Merak yang digunakan

memperlihatkan seekor burung Merak yang indah.

Tata busana yang digunakan merupa

kan perwujudan

dengan sayap dan tutup kepala sebagai ciri khas yang

menunjukkan perwujudan burung Merak. Ada juga

tata rias dan tata busana lain yang menunjukakan

perwujudan dari objek tari seperti tari Kijang dari

Jawa Tengah, tari Burung Enggang dari Kalimantan,

tari Cendrawa

sih

dari Bali, tari Kukilo dari Jawa

Tengah.

Seni Budaya

181

Setelah mempelajari tata rias dan tata busana dalam tari tradisional, identi

-

fikasikanlah tata rias dan busana tari yang berkembang di tempat tinggalmu

dengan menuliskan pada tabel yang tersedia berikut.

No.

Nama Tari

Karakter

Tokoh

1

2

3

4

5

3. Properti Tari Tradisional

Properti merupakan salah satu unsur

pendukung dalam tari. Ada tari yang mengguna

-

kan

properti tetapi ada juga tidak menggunakan.

Pro

perti yang digunakan ada yang menjadi

nama tarian tersebut. Contoh tari Payung

mengguna

kan payung, tari Piring menggunakan

piring

sebagai properti. Kedua tarian ini berasal

dari Sumatra Barat. Tari Lawung dari keraton

Yogya

karta

menggunakan Lawung (tombak)

sebagai properti tarinya.

Ada juga tarian yang menggunakan pro

perti

tetapi

tidak digunakan sebagai nama tarian.

Contoh tari Pakarena mengguna

kan Kipas, tari

Merak menggunakan Selendang, tari Serimpi

dari

Yogyakarta atau Surakarta ada yang

menggunakan Kipas, Keris atau pro

per

ti

lain. Ini

hanya beberapa contoh pro

perti

yang digunakan

dalam tarian tradisi

o

nal,

masih banyak tari dari

daerah lain yang menggunakan properti sebagai

pen

dukung.

Tari Nelayan, tari Tani mengguna

-

kan tudung kepala dan hampir semua jenis

tarian perang mengguna

kan tameng dan senjata

perang

lain seperti keris. Ada juga tarian yang

meng

guna

kan

properti kukusan yaitu tempat

untuk membuat tupeng terbuat dari anyaman

bambu yang digunakan sebagai kurungan dalam

tari Lengger gaya Banyumasan.

Sumber gambar:

Kemdikbud, 2014

Gambar 9.10

Tari Tani yang menceritakan petani

kopi memetik hasil panen dengan menggunakan

caping sebagai properti.

Sumber gambar: Kemdikbud, 2013

Gambar 9.11

Gerak tari Kipas dengan mengguna

kan

properti kipas.

SMP/MTs Kelas VIII

182

dok.kemdikbud, 2013

Gambar 9.12

Gerak tari daerah dengan mengguna

kan

tudung kepala sebagai properti.

Sumber gambar: Kemdikbud, 2013

Gambar 9.13

Gerak tari daerah Yogyakarta

dengan

menggunakan properti selendang.

Sumber gambar: Kemdikbud, 2013

Gambar 9.14

Gerak tari daerah Banyumas Jawa Tengah dengan meng­

gu

nakan pr

operti Kukusan.

4.

T

ata Iringan Tari Tradisional

Musik merupakan bahasa universal. Melalui musik

orang dapat mengekspresikan perasaan. Musik tersusun

atas kata, nada, dan melodi. Semua terangkum menjadi

satu. Bahasa musik dapat dipahami lintas budaya, agama,

suku, ras, dan juga kelas sosial. Melalui musik segala

jenis perbedaan dapat disatukan. Musik sebagai iringan

tari dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu iringan

internal dan eksternal. Iringan internal memiliki arti

iringan tersebut dilakukan sekaligus oleh penari. Contoh

iringan internal antara lain pada tari Saman. Penari

manyanyi sebagai iringan sambil melakukan gerak.

Iringan internal juga dijumpai pada tari daerah Papua

penari membunyikan tifa sebagai iringan gerakan.

Iringan eksternal memiliki arti iringan yang berasal

dari luar penari. Iringan ini dapat berupa iringan dengan

menggunakan alat musik yang dimainkan atau pemusik

Seni Budaya

183

Sumber gambar: Kemdikbud, 2013

Gambar 5.15

Iringan musik eksternal orkes

melayu dengan ciri khas pada alat musik arkodion.

Sumber gambar: Kemdikbud, 2013

Gambar 5.16

Iringan musik eksternal calung

alat musik yang terbuat dari bambu.

atau yang berasal dari

tape recoder

. Jenis tari tradisional

di Indonesia lebih banyak mengguna

k

an iringan ekster

-

n

al daripada iringan internal.

Musik iringan tari memiliki fungsi antara lain:

1) sebagai iring

an gerakan;

2) ilustrasi; 3) membangun

suasana. Musik iring

an

tari sebagai iringan gerakan

memiliki arti bahwa ritme musik sesuai dengan ritme

gerakan tidak sama. Musik dapat ditabuh secara meng

-

hentak

tetapi gerakan yang dilakukan dapat mengalir

dan mengalun. Sedangkan musik iringan sebagai mem

-

bangun suasana sering dilakukan pada tarian yang

memiliki

desain dramatik agar suasana yang ditampilkan

sesuai dengan tujuan cerita.

B. Menerapkan Pola Lantai Tari Tradisional

1.

Kamu telah

mengamati dan belajar tentang keunikan ragam gerak tari

t

radisional daerah lain dan daerah setempat.

2.

Perhatikan contoh tari tradisional “T

ari Pakarena” dari Sulawesi berikut

ini!

3.

Kamu bisa melakukan tari tradisonal yang sesuai dengan tari yang ada di

daerahmu dan lakukanlah secara berpasangan atau berkelompok.

SMP/MTs Kelas VIII

184

C. Melakukan Gerak Tari Sesuai Iringan

1. Gerak terbang

a.

Hitungan

satu sampai empat, kaki berjalan cepat dengan

jinjit posisi tangan lurus ke bawah.

b.

Hitungan lim

a sampai delapan, posisi berjalan cepat dengan

jinjit posisi tangan lurus ke samping kanan dan kiri dengan

membentangkan sayap.

c.

Lakukan gerakan 4 x 8 hit

ungan.

2. Gerak membuka menutup saya

a.

Hitungan satu kedua, tangan menutup sayap di depan dada

posisi kaki kanan di depan.

b.

Hitungan dua, kedua tangan dibentangkan

ke samping

posisi kaki kanan sejajar dengan kaki kiri.

Hitungan tiga, gerakan sama dengan hitungan satu.

Hitungan empat, gerakan sama dengan hitungan dua.

c.

Lakukan gerakan 4 x 8 hitungan.

(Sumber: Kemdikbud, 2014)

(Sumber: Kemdikbud, 2014)

1.

Amatilah ge

rak tari di bawah ini, kemudian tirukan gerakan hingga kamu

menguasainya!

2. Bergeraklah dengan pola lantai yang sesuai!

3. Tentukan iringan untuk mengiringi tiap gerakannya!

4. Padukan gerak dengan iringan hingga sesuai. Kemudian, peragakan di depan

teman-temanmu!

Seni Budaya

185

3.

Gerak terbang berputar

a

.

Hitungan satu sampai empat, posisi tangan kanan lurus ke samping

atas dan tangan kiri lurus ke ke bawah membentuk diagonal posisi

kaki berjalan cepat dengan jinjit. Hitungan lima sampai delapan,

posisi badan balik arah dengan posisi tangan kanan lurus ke bawah

dan tangan kiri lurus ke atas membentuk diagonal.

b.

lakukan gerakan dengan hitungan 4 x 8 hitungan

4.

Gerakan mematuk

a.

Hitungan satu, tangan kanan ditekuk di depan dada tangan kiri

lurus, kaki kanan di depan kaki kiri.

b.

Hitungan

dua, sampai tiga kaki kanan melangkah diikuti kaki kiri.

c.

Hitungan lima,

tangan kiri ditekuk di depan dada, tangan kanan

lurus, kaki kiri di depan kaki kanan.

d.

Hitungan enam sampai delapan, kaki kiri melangkah

diikuti kaki

kanan.

e.

Lakukan gerakan 4 x 8 hitungan.

(Sumber: Kemdikbud, 2014)

(Sumber: Kemdikbud, 2014)

SMP/MTs Kelas VIII

186

Kamu telah meragakan gerak tari tradisional yang

bersumber pada gerak tari Pakarena dari Sulawesi Selatan,

sekarang kerjakan soal-soal di bawah ini!

1. Tulislah tiga alasan mengapa pola lantai pada

penciptaan karya seni tari memiliki peran penting?

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

2. Mengapa tata rias dan busana diperlukan dalam

pementasan tari?

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

3. Sebutkan unsur-unsur pendukung tari!

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

_________________________________________

D. Uji Kompetensi

E. Rangkuman

Gerak merupakan elemen paling dasar pada tari.

Gerak dapat mencirikan suatu tari dari mana berasal. Tari

merupakan rangkai-rangkaian gerak sebagai simbol yang

memiliki makna sehingga merupakan rangkaian cerita.

Gerak tari yang bersumber pada ragam gerak Jawa berbeda

dengan Sumatra, Sulawesi maupun daerah lainnya.

Seni Budaya

187

Kondisi sosiologis dan antropologis serta demografis

mem

p

e

ngaruhi setiap ragam gerak pada tari.

Tari pada keraton misalnya gerak yang dilakukan lebih

terasa halus dan tenang. Kondisi ini tentu sesuai dengan

lingkungan keraton yang lebih menonjolkan kedamaian

dan ketenteraman serta keteraturan. Gerak tari yang

berkembang di masyarakat luas terkesan spontan,

dinamis, serta mudah dilakukan oleh siapa saja. Jenis-

jenis tari pergaulan merupakan salah satu contoh gerak

tari yang berasal dari keseharian masyarakat luas.

Tari Zapin misal

nya,

merupakan tari pergaulan yang

dapat ditarikan dimana saja, kapan saja, dengan siapa

saja pada saat pesta pernikahan, pesta adat, serta pesta

panen. Komposisi tari pun dilakukan secara sederhana

dan spontan, tidak ada aturan baku sebagai salah satu

ciri tari kerakyatan.

Perbedaan tari tradisional juga dapat dijumpai pada

tata rias dan busana yang digunakan. Tata rias dan busana

yang digunakan selain berfungsi untuk menunjukkan

asal daerah tetapi juga dapat menunjukkan karakter tari.

Tari Jatayu pada epos Ramayana misalnya menggunakan

pakaian yang mirip dengan seekor burung Rajawali. Tata

rias dan busana pada tari Merak juga menunjukkan pada

karakter seekor burung Merak dengan menggunakan

sayap yang indah. Tari Merak gaya Sunda dengan gaya

Jawa Tengah juga berbeda dari segi tata busana. Jadi

dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebuah tari

dapat merupakan identitas daerah di mana tarian tersebut

berasal dan berkembang.

F. Refleksi

Setelah

kamu mempelajari dan berlatih merangkai

gerak tari tradisional renungkan segala sesuatu yang

telah dilakukan selama pembelajaran. Kamu perlu

melakukan refleksi diri.

SMP/MTs Kelas VIII

188

No.

Pernyataan

1

Saya berusaha belajar tari tradisonal di daerah saya dengan sungguh-

sungguh.

o

Ya

o

Tidak

2

Saya berusaha belajar tari tradisional daerah lain dengan

sungguh-sungguh.

o

Ya

o

Tidak

3

Saya mengikuti pembelajaran tari tradisional dengan tanggung jawab.

o

Ya

o

Tidak

4

Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada saat

pembelajaran merangkai gerak tari tradisional.

o

Ya

o

Tidak

5

Saya berperan aktif dalam kelompok pada pembelajaran merangkai

gerak tari tradisional.

o

Ya

o

Tidak

6

Saya menghargai keunikan ragam gerak tari tradisonal daerah saya.

o

Ya

o

Tidak

1.

Penilaian Pribadi

Nama

: .................................................

Kelas

: ..................................................

Semester

: ..................................................

Waktu penilaian

: ..................................................

S

etelah kamu belajar dan merangkai serta melakukan

gerak tari tradisional, isilah kolom di bawah ini.

Seni Budaya

189

2. Penilaian Antarteman

Nama teman yang dinilai

: .........................................

Nama penilai

: .........................................

Kelas

: .........................................

Semester

: .........................................

Waktu penilaian

: ...................... ..................

No.

Pernyataan

1

Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat melakukan

gerak tari tradisional.

o

Ya

o

Tidak

2

Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian sehingga dapat

melakukan gerak tari tradisional sesuai dengan hitungan.

o

Ya

o

Tidak

3

Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami pada

pembelajaran merangkai gerak tari tradisional.

o

Ya

o

Tidak

4

Berperan aktif dalam kelompok berlatih merangkai gerak tari

tradisional.

o

Ya

o

Tidak

5

Menyerahkan tugas tepat waktu tentang merangkai gerak tari

tradisional.

o

Ya

o

Tidak

6

Menghargai keunikan ragam seni tari tradisional.

o

Ya

o

Tidak

Keunikan merupakan rahmat Tuhan dan merupakan ke

nyataan maka perlu

dihargai dan disyukuri keberadaannya. Tuhan mencipta

kan

manusia secara

bersuku-suku dan ber

bangsa-bangsa

untuk saling mengenal satu dengan lainnya.

Jadi keunikan yang ada di dunia pada hakikatnya merupakan pemberi

an

Tuhan bukan buatan manusia. Perbedaan suku membuat perbedaan seni juga

budayanya. Perbedaan ini karena kebutuhan akan seni dan budaya setiap suku

ber

beda-beda.

Hidup rukun dan menjaga kemajemukan sebagai ciptaan Tuhan merupakan

tugas hidup manusia dalam memelihara rasa kemanusia

an yaitu dengan

cara menghargai manusia sebagai manusia ciptaan Tuhan. Jika kita

mampu menghargai dan melestari

kan keragaman seni budaya maka pada

hakikatnya kita sedang memelihara apa yang sudah Tuhan ciptakan dan

dititipkan kepada umat manusia.